Mutu Organoleptik, Kadar Protein, Serta Daya Terima Abon Jantung Pisang (Musa Paradisiaca) dengan Suplementasi Ikan Nila

Abon merupakan salah satu jenis makanan yang terbuat dari daging yang direbus, disayat, dibumbui, digoreng dan dipres. Salah satu inovasi dalam pembuatan abon adalah menggunakan jantung pisang. Nilai gizi protein dalam 100 gram jantung pisang sebesar 1,2 gram. Dalam 1 porsi abon jantung pisang memiliki 1,72 gram protein, kebutuhan gizi anak usia (3-5 tahun) membutuhkan protein sebesar 6 gr pada makanan utama, sehingga perlu peningkatan nilai gizi protein pada abon jantung pisang. Agar kebutuhan protein abon jantung pisang terpenuhi, dapat dilakukan dengan suplementasi ikan nila. Tujuan penelitian untuk mengetahui mutu organoleptik, kadar protein, serta daya terima abon jantung pisang dengan suplementasi ikan nila.
Jenis penelitian adalah eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu kontrol, tiga perlakuan, dua kali pengulangan. Uji organoleptik dilakukan di Laboratorium Ilmu Bahan Makanan Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Padang, uji kadar protein di laboratorium Baristand Padang, dan uji daya terima di PAUD Kurnia Melati. Penelitian dilakukan bulan April 2022 sampai Mei 2023. Analisis data dengan uji Kruskal Wallis dilanjutkan uji Mann Whitney apabila terdapat perbedaan nyata.
Hasil penerimaan panelis terhadap warna, aroma, rasa, dan tekstur berada pada skala 3.3, 3.6, 3.8, dan 3.8 dengan nilai minimum 2 dan maksimum 4. Hasil uji Kruskal Wallis terdapat perbedaan nyata terhadap rasa, dan tidak terdapat perbedaan nyata terhadap aroma, tekstur dan warna sehingga dilanjutkan dengan Uji Mann Whitney. Hasil uji organoleptik didapatkan perlakuan terbaik dengan perlakuan F2, kadar protein 32,5 gram dan sebanyak 83% sasaran menghabiskan produk.
Disarankan menggunakan suplementasi 125,5 gram ikan nila dalam pembuatan abon jantung pisang.

Kata Kunci : Abon Jantung Pisang, Ikan Nila, Protein
Daftar Pustaka : 35 (2001-2021)