Penambahan Bubuk Daun Kelor pada Abon Ikan Nila sebagai Alternatif Makanan Sumber Protein dan Kalsium untuk Balita Usia 12-36 Bulan

Abon ikan nila memiliki kandungan protein yang tinggi tetapi rendah kalsium. Peningkatan kadar kalsium pada abon ikan nila dapat dilakukan dengan suplementasi bubuk daun kelor. Bubuk daun kelor memiliki kandungan kalsium yang tinggi yang baik untuk pertumbuhan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui mutu organoleptik, kadar protein, kadar kalsium, dan daya terima abon ikan nila dengan penambahan bubuk daun kelor.
Jenis penelitian adalah penelitian eksperimen dibidang teknologi pangan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu kontrol, tiga perlakuan, dua kali pengulangan. Penelitian dilakukan dibulan Januari 2023 sampai Februari 2023. Pengamatan dilakukan secara subjekif (uji organoleptik dan daya terima) dan objektif (kadar protein dan kalsium). Uji organoleptik yang dilakukan untuk mengamati tingkat kesukaan panelis terhadap warna, aroma, rasa, dan tekstur abon ikan nila. Analisis data dengan uji Kruskal Wallis dilanjutkan uji Mann Whitney apabila terdapat perbedaan nyata.
Hasil penelitian tingkat kesukaan panelis terhadap warna, aroma, rasa, dan tekstur berada pada skala 3,0, 3,5, 3,5, dan 3,5 dengan kategori suka. Hasil uji Kruskal Wallis terdapat perbedaan nyata terhadap warna, aroma, dan rasa dan tidak terdapat perbedaan yang nyata terhadap tekstur abon ikan nila. Hasil uji organoleptik didapatkan perlakuan terbaik yaitu perlakuan A2 dengan perbandingan 12,5:300 gram. Didapatkan kadar protein dalam 100 gram produk yaitu 56,1% dan kalsium 176,5 mg/kg dan sebanyak 83,3% sasaran dapat menghabiskan produk.
Disarankan dalam pembuatan abon ikan nila dengan penambahan bubuk daun kelor menggunakan perlakuan A2 (tepung daun kelor 12,5 gram) karena perlakuan ini paling disukai oleh panelis.

Kata Kunci : Abon Ikan Nila, Bubuk Daun Kelor, Protein, Kalsium
Daftar Pustaka : 50 (2005-2023)