Hubungan Asupan Energi, Zat Gizi Makro dan Aktivitas Fisik dengan Kejadian Gizi Lebih Pada Anak Sekolah Di SMPN 17 Padang Tahun 2023

Sekarang ini, Indonesia sedang mengalami tiga masalah gizi (triple burden). Riskesdas 2013 di Indonesia prevalensi kejadian gizi lebih remaja umur 13-15 tahun yaitu overweight 8,3% dan obesitas 2,5% terjadi peningkatan pada Riskesdas 2018 yaitu overweight 11,2% dan obesitas 4,8%. Masalah gizi lebih disebabkan tingginya asupan zat gizi dan tidak diimbangi aktivitas fisik yang cukup. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan asupan energi, zat gizi dan aktivitas fisik dengan kejadian gizi lebih pada siswa di SMPN 17 Padang tahun 2023.
Penelitian ini bersifat analitik dengan desain cross sectional study. Populasinya adalah seluruh siswa. Sampel pada penelitian ini berjumlah 58 orang. Pengambilan sampel dengan metode purposive sampling. Data berat badan dan tinggi badan diukur dengan timbangan digital dan microtoice. Data asupan zat gizi menggunakan formulir food recall 2x24 jam. Data aktivitas fisik dengan kuesioner baecke physical activity scale. Data dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan uji statistik chi-square dengan derajat kemaknaan 95%.
Hasil analisis univariat menunjukkan prevalensi gizi lebih sebesar 22,4%, asupan energi lebih sebesar 22,4%, asupan protein lebih sebesar 32,8%, asupan lemak lebih sebesar 58,6%, asupan karbohidrat lebih sebesar 25,9% dan aktivitas fisik ringan sebesar 6,9%. Hasil analisis bivariat menunjukkan ada hubungan bermakna antara asupan energi dan zat gizi makro dan tidak ada hubungan bermakna antara aktivitas fisik dengan kejadian gizi lebih.
Diharapkan pihak sekolah untuk memberikan penyuluhan gizi seimbang pada anak sekolah serta risiko asupan zat gizi lebih. Peneliti selanjutnya dapat menambah variabel lainnya untuk mengetahui faktor penyebab gizi lebih.

Kata kunci : Kejadian Gizi Lebih, Energi, zat gizi makro, aktivitas fisik.
Daftar Pustaka : 46 (2012-2022)