Hubungan Frekuensi Konsumsi Makanan Cepat Saji (Fast Food) dan Aktivitas Fisik dengan Kejadian Gizi Lebih pada Siswa Kelas VIII SMPN 17 Padang Tahun 2023

Gizi lebih merupakan salah satu masalah kesehatan yang telah menglobal. Masalah gizi lebih hampir mengenai semua rentang umur dan yang beresiko ada pada kelompok remaja. Berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2013 prevalensi gemuk pada remaja usia 13-15 tahun yaitu 10,8%. Prevalensi gizi lebih di Kota Padang tahun 2021/2022 untuk tingkat SMP/MTS yang tertinggi tedapat di SMPN 17 Padang dengan prevelensi overweight 10,28% dan obesitas 7,9%. Peneltian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan konsumsi makanan cepat saji (fast food) dan aktivitas fisik dengan kejadian gizi lebih pada siswa kelas VIII SMPN 17 Padang tahun 2023.
Jenis penelitian ini adalah cross sectional study yang bersifat analitik. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII di SMPN 17 Padang yang memiliki status gizi lebih sebanyak 43 siswa. Pengambilan sampel dilakukan dengan mengambil responden yang sama dengan jumlah populasi. Data diperoleh dengan menilai konsumsi makanan cepat saji yang dikumpulkan dengan cara wawancara dan aktivitas fisik yang dikumpulkan dengan cara angket. Analisis yang digunakan adalah uji chi-square.
Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara konsumsi makanan cepat saji dengan status gizi lebih pada remaja, (p = 0,082 (p ≤ 0,05)), dan tidak ada hubungan yang bermakana antara aktivitas fisik dengan status gizi lebih pada remaja, (p = 0,081 (p ≤ 0,05)).
Berdasarkan hasil penelitian disarankan kepada pihak sekolah untuk dapat melakukan kegiatan dalam rangka mencegah kejadian gizi lebih pada siswa. Bagi siswa diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan. Dan bagi peneliti lain bisa menjadikan skripsi ini sebagai bahan referensi dan melakukan penelitian lanjutan dengan menambahkan variabel lainnya.

Kata kunci : Makanan cepat saji, aktivitas fisik, gizi lebih, remaja
Daftar Pustaka : 41 (2018-2022)