Pengaruh Subsitusi Tepung Ikan Teri Medan pada Tepung Tapioka Terhadap Mutu Organoleptik, Kadar Protein dan Daya Terima Cilok Sebagai Makanan Jajanan Anak Sekolah

Cilok merupakan makanan jajanan yang terbuat dari Tepung Tapioka dan Tepung Terigu, dimana kedua bahan tersebut kurang mengandung protein. Untuk menambah kandungan gizi pada Cilok perlu adanya subsitusi bahan yang mengandung protein tinggi yaitu dengan subsitusi Tepung Ikan Teri pada Tepung Tapioka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh subsitusi Ikan Teri pada Tepung Tapioka terhadap mutu organoleptik, kandungan protein dan daya terima Cilok sebagai makanan jajanan anak sekolah.
Jenis penelitian adalah eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu kontrol, tiga perlakuan, dan dua kali pengulangan. Penelitian dilakukan di bulan Januari 2022 sampai Juni 2023. Uji organoleptik dilakukan di Laboratorium Ilmu Bahan Makanan Jurusan Gizi Poltekes Kemenkes Padang dengan panelis yang digunakan yaitu mahasiswa tingkat III Sarjana Terapan Gizi Poltekkes Padang kelas A dan B. Uji kadar protein dilakukan di Balai Riset dan Standarisasi Industri (Baristand), Padang, Sumatera Barat dan uji daya terima di SD N 40 Sungai Lareh. Analisis data dengan uji Kruskal-Wallis dilanjutkan dengan uji Man Whitney jika terdapat perbedaan yang nyata.
Hasil penelitian daya terima panelis terhadap warna, aroma, rasa, dan tekstur yaitu skala minimum 3 dan maksimum 4. Hasil uji Statistik terdapat perbedaan nyata terhadap rasa cilok. Hasil uji organoleptik didapatkan perlakuan terbaik dengan perbandingan Tepung Tapioka dan Tepung Ikan Teri yaitu 57,5 gram : 17,5 gram, kadar protein 8,15% dan sebanyak 100% sasaran dapat menghabiskan produk.
Disarankan sebaiknya uji daya terima dilakukan setelah didapatkan hasil uji laboratorium agar kebutuhan gizi anak sekolah terpenuhi dan diharapkan cilok ini dapat direkomendasikan sebagai makanan jajanan anak sekolah.
.
Kata Kunci : Cilok, Ikan Teri, protein, daya terima, subsitusi
Daftar Pustaka : 26 (2007-2021)