Hubungan Pengetahuan Ibu, Status Ekonomi, dan Keragaman Pangan dengan Kejadian Stunting Pada Anak Balita Di Nagari Supayang Kecamatan Payung Sekaki Kabupaten Solok Tahun 2023

Stunting ialah sebuah kondisi ketika panjang atau tinggi badan anak berada dibawah minus dua standar deviasi (-2SD). Berdasarkan profil Puskesmas Sirukam Kabupaten Solok prevalensi stunting pada anak balita masih tinggi, di Nagari Supayang pada tahun 2021(29,2%) dan agustus tahun 2022 (22,2%), sudah terdapat penurunan namun masih diatas batas prevalensi WHO. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu, status ekonomi dan keragaman pangan dengan kejadian stunting pada anak balita di Nagari Supayang Kecamatan Payung Sekaki Kabupaten Solok.
Penelitian ini menggunakan desain Cross Sectional dengan sampel 86 orang. Populasi penelitian ini adalah seluruh anak balita di Nagari Supayang, teknik pengambilan sampel secara Simple Random Sampling. Pengumpulan data menggunakan format IDDS (Individual Dietery Diversity Score) dan kuesioner. Analisis data menggunakan uji Chi Square dengan tingkat kepercayaan 95%.
Hasil penelitian didapatkan 32,6% anak balita mengalami stunting, 40,7% pengetahuan gizi ibu kurang, 23,3% status ekonomi rendah, dan 59,3% anak balita dengan konsumsi yang tidak beragam. Terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan ibu (p=0,006) dan keragaman pangan (p=0,006) )dengan kejadian stunting. Tidak terdapat hubungan yang bermakna (p=0,995) antara status ekonomi dengan kejadian stunting.
Diharapkan orang tua dapat meningkatkan pengetahuan tentang gizi melalui media cetak, elektronik, maupun penyuluhan dimulai dari masa kehamilan dan menerapkan konsumsi makanan yang beragam pada anak dalam mengurangi angka kejadian stunting pada balita.

Kata kunci : stunting, pengetahuan ibu, status ekonomi, keragaman pangan
Daftar pustaka : 56 (2012-2022)