Kecenderungan Densitas Zat Gizi dan Pola Asuh Makan dengan Status Gizi Anak Umur 6-23 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Tanah Garam Kota Solok Tahun 2023

Masyarakat Indonesia sedang mengalami tiga masalah gizi yaitu kekurangan gizi, kelebihan berat badan, dan kekurangan zat gizi mikro dengan anemia. Menurut SSGI tahun 2021 dan 2022 prevalensi gizi kurang berdasarkan indeks BB/TB secara nasional sebesar 7,1% dan 7,7 %. Prevalensi gizi kurang di Sumatera Barat sebanyak 7.4%. Hal ini menyatakan gizi kurang di Sumatera Barat melewati angka secara nasional. Berdasarkan data DKK Kota Solok persentase gizi kurang pada tahun 2019 sebesar 2.50%, 2020 2.6% dan 2021 sebanyak 5.9%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan densitas zat gizi dan pola asuh makan dengan status gizi anak umur 6-23 bulan di wilayah kerja Puskesmas Tanah Garam Kota Solok tahun 2023.
Desain penelitian yang digunakan adalah Cross Sectional Study, dengan populasi anak umur 6-23 bulan di wilayah kerja Puskesmas Tanah Garam Kota Solok dan sampel 37 orang, Teknik pengambilan sampel secara Purposive Sampling dengan uji chi square. Penelitian dilakukan pada bulan Januari hingga Maret 2023. Pengumpulan data dengan cara mengukur berat badan dan tinggi badan/panjang badan serta wawancara menggunakan kuesioner.
Hasil penelitian menunjukan bahwa 16,2% sampel mengalami gizi kurang, 73% gizi baik dan 10,8% beresiko gizi lebih. Pada densitas protein, vitamin A, vitamin B1, dan vitamin C cukup dari densitas yang diinginkan. Pada densitas kalsium, zat besi, zink, vitamin B2, vitamin B9, vitamin B6 kurang dari densitas yang diinginkan. Pola asuh makan sampel kategori baik sebanyak 64,9%.
Diharapkan masyarakat khususnya ibu yang memiliki anak baduta untuk dapat memperhatikan asupan zat gizi makro dan mikro dan juga pola asuh makan yang baik.

Kata Kunci : Gizi Kurang, Densitas Zat Gizi, Pola Asuh Makan
Daftar Pustaka : 52 (2012-2022)