Gambaran Pemenuhan Indikator Pemberian ASI dan Status Gizi Pada Anak Usia 6-24 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Seberang Padang Kota Padang Tahun 2023

Status gizi anak Indonesia menjadi suatu masalah yang membutuhkan upaya penanganan. Berdasarkan data SSGI 2022 prevalensi baduta dengan indeks status gizi (TB/U) sangat pendek untuk Kota Padang mencapai 19,5% dan puskesmas yang memiliki prevalensi dengan kategori indeks status gizi (TB/U) tertinggi berada di puskesmas Seberang Padang yaitu 15,3% pada tahun 2021. Stunting sangat dipengaruhi oleh riwayat pemberian ASI. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pemenuhan indikator pemberian ASI dan status gizi pada anak usia 6-24 bulan di Puskesmas Seberang Padang Kota Padang Tahun 2023.
Penelitian ini menggunakan desain Cross Sectional yang dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Seberang Padang dari bulan Januari tahun 2022 sampai bulan Mei 2023. Teknik pengumpulan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah 50 sampel yang dilakukan dengan wawancara dan mengisi kuesioner. Data Univariat diolah secara komputerisasi dengan menggunakan program SPSS.
Hasil penelitian ini diperoleh anak dengan kategori status gizi normal berdasarkan TB/U 76% dan anak dengan kategori status gizi sangat pendek/pendek 24%. Anak yang disusui 86%, anak yang mendapatkan IMD 56%, anak yang diberikan ASI Eksklusif dua hari pertama setelah kelahiran 76%, anak yang diberikan ASI Ekslusif dibawah 6 bulan 54%, anak yang mendapatkan susu formula dibawah 6 bulan 46%. Berdasarkan hasil penelitian diharapkan kepada peneliti selanjutnya untuk dapat meneliti lebih lanjut faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi status gizi balita terutama status gizi TB/U selain indikator pemberian ASI.

Kata Kunci : Status Gizi, Indikator Pemberian ASi
Daftar Pustaka : 43 (1998-2021)