Suplementasi Rumput Laut (Eucheuma Cottonii) Pada Tepung Beras Terhadap Mutu Organoleptik,Kadar Serat Dan Daya Terima Serabi

Serabi merupakan kue tradisional Indonesia yang terbuat dari tepung beras dan banyak digemari oleh masyarakat terutama dari kalangan dewasa. Serabi tinggi karbohidrat, namun rendah serat. Serabi yang biasa dijual dipasaran membutuhkan 1,3 gram serat tambahan agar sesuai dengan anjuran konsumsi serat perhari menurut Departemen Kesehatan yaitu 2,5-3 gram untuk makanan jajanan.Penambahan rumput laut pada serabi diharapkan dapat memenuhi kekurangan serat pada serabi. Tujuan penelitian untuk mengetahui kadar serat, mutu organoleptik, dan daya terima serabi suplementasi rumput laut.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen dibidang teknologi pangan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu kontrol, tiga perlakuan, dua kali pengulangan untuk mengetahui mutu organoleptik,kadar serat, dan daya terima serabi suplementasi rumput laut. Uji organoleptik dilakukan di Laboratorium Ilmu Bahan Makanan Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Padang kepada 25 orang panelis agak terlatih, uji kadar serat dilakukan di laboratorium Baristand Padang, dan uji daya terima dilakukan di Mushalla Ath-Thayyibah Siteba Padang kepada 30 orang masyarakat dewasa. Penelitian dilakukan dibulan Januari 2021 sampai Juni 2022. Analisis data dengan uji Kruskal Wallis dilanjutkan uji Mann Whitney apabila terdapat perbedaan nyata.
Daya terima panelis terhadap warna, aroma, rasa, dan tekstur termasuk kategori suka. Hasil uji Kruskal Wallis terdapat perbedaan nyata terhadap tekstur. Hasil uji organoleptik didapatkan perlakuan terbaik suplementasi rumput laut 55 gram, kadar serat 5.32% dan 100% sasaran dapat menghabiskan produk.
Disarankan menggunakan suplementasi 55 gram rumput laut dalam pembuatan serabi.

Kata kunci : Serabi, Rumput laut, Serat
Daftar Pustaka : 40 (2006 – 2021)