Hubungan Tingkat Kemandirian Dengan Resiko Jatuh Pada Lansia Di Wiayah Kerja Puskesmas Lubuk Buaya Kota Padang

Resiko jatuh banyak dialami oleh lansia, faktor yang mempengaruhi resiko jatuh pada lansia salah satunya gangguan sistem muskuloskeletal seperti gangguan berjalan akibat kelemahan otot dan kekakuan sendi. Lansia yang ketergantungan memiliki resiko jatuh lebih tinggi dibandingkan lansia yang mandiri dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Dampak dari kejadian jatuh pada lansia yaitu berbagai macam cidera, kerusakan fisik bahkan psikologis. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat kemandirian dengan resiko jatuh pada lansia.
Penelitian ini menggunakan metode survey analitik dengan rancangan crossectional. Penelitian dilaksanakan di wilayah kerja puskesmas Lubuk Buaya dari bulan Januari – juni 2022. Populasi seluruh lansia yang berkunjung ke pusksmas Lubuk Buaya Kota Padang yang memiliki gangguan mobilitas dan menggunakan alat bantu yang diambil dari data registrasi kohort . Sampel berjumlah 57 orang diambil dengan teknik total sampling. Jenis data penelitian yaitu data primer dan data sekunder. Analisa data dilakukan dengan analisa univariat dan bivariat menggunakan uji chi-square. Instumen dalam penelitian menggunakan kuisioner.
Hasil penelitian menunjukan tingkat kemandirian lansia sebesar 41,7% dan ketergantungan sebesar 93,7% serta lansia dengan resiko jatuh 71,9% dan yang tidak beresiko jatuh 28,1% maka adanya hubungan tingkat kemandirian dengan resiko jatuh pada lansia di wilayah kerja puskesmas Lubuk Buaya dengan nilai signifikan p- value 0,000 ( < 0,05).
Berdasarkan hasil penelitian masih terdapat lebih dari separoh lansia yang ketergantungan serta sebgian besar lansia beresiko jatuh. Maka diharapkan puskesmas Lubuk Buaya Kota Padang dapat menerapkan cara pencegahan jatuh seperti penatalaksanaan situasional serta pada keluarga untuk mendampingi lansia dalam aktivitas agar tidak terjadi jatuh berulang.
Kata kunci : Tingkat Kemandirian, Resiko Jatuh Daftar Pustaka : 37 ( 2004 – 2022)