Gambaran Pola Konsumsi terhadap Resiko Gizi Lebih pada Anak Balita Usia 12-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Tarok Kecamatan Baso Tahun 2022

Gizi lebih merupakan salah satu permasalahan gizi yang cukup tinggi di Indonesia. Menurut data Riskesdas 2013 menunujukkan balita di Sumatra Barat dengan Indeks BB/U mengalami gizi lebih sebesar 8,3% dan dan terjadi peningkatan di tahun 2018 sebesar 10,29%. Prevalensi gizi lebih pada balita berdasarkan data dari Puskesmas Padang Tarok Kecamatan Baso pada tahun 2021 sebesar 29,4%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pola konsumsi terhadap resiko gizi lebih pada anak balita usia 12-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Padang Tarok Kecamatan Baso Tahun 2022.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif, dengan disain Cross sectional Study. Semua populasi dijadikan objek yaitu sebanyak 54 orang anak balita. Data primer dalam penelitian ini adalah tingkat pengetahuan orangtua dan status ekonomi keluarga yang diperoleh menggunakan kusioner serta data asupan energi, protein, lemak, karbohidrat diperoleh dari metode SQ-FFQ dan kuesioner. Penelitian dilakukan pada bulan September 2021 sampai bulan Juni 2022. Data hasil penelitian dianalisis secara univariat.
Hasil penelitian didapatkan bahwa lebih dari separuh (53.7%) pekerjaan orang tua anak balita adalah Ibu Rumah Tangga dengan riwayat pendidikan adalah SMA. Pola makan berdasarkan jenis bahan makanan lebih dari separuh (68.5%) adalah beragam, jumlah asupan energi sebagian besar (79.6%) adalah berlebih dan frekuensi makan anak balita lebih dari separuh 68.5%) adalah baik. Pengetahuan ibu lebih dari separuh (63%) adalah kurang dan status ekonomi lebih dari separuh (70.4%) adalah cukup.
Disarankan kepada orang tua balita agar lebih memperhatikan pola makan anak.
Kata Kunci : Gizi Lebih, Pola Makan, Pengetahuan
Daftar Pustaka : 26 (2001-2020)