Asuhan Keperawatan Pada Anak Dengan Down Syndrome Di Slb Kasih Ummi Siteba, Nanggalo, Kota Padang

Down syndrome terjadi karena kelainan kromosom autosomal pada kromosom 21. Mengakibatkan keterlambatan perkembangan dan IQ yang rendah. Sehingga terjadi masalah gangguan keperawatan gangguan komunikasi verbal, resiko cedera, defisit perawatan diri. Berdampak anak mengalami kesulitan dlam berbicara, sulit untuk berkomunikasi, menyendiri. World Health Organization (WHO) 2018 ada 8 juta penderita Down Syndrome di dunia. Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan asuhan keperawatan pada anak dengan Down Syndrome.
Desain penelitian defskriptif dengan pendekatan studi kasus. Waktu penelitian dimulai tanggal Desember 2021- Juni 2022 di SLB Kasih Ummi Siteba, Nanggalo, Kota Padang dengan populasi sebanyak 16 orang dan sampel 1 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan Simple Randome Sampling. pengumpulan data dengan cara wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Analisis dilakukan pada semua temuan ditahapan proses keperawatan yaitu dengan membandingkan teori dengan konsep asuhan keperawatan.
Hasil pengkajian didapatkan anak memiliki IQ 45, sulit diajak berkomunikasi, suka berlarian dan melompat di dalam rumah dan tidak menyadari bahaya, serta belum bisa melakukan personal hygiene secara mandiri. Diagnosa gangguan komunikasi verbal, resiko cedera, deficit perawatan diri. Intervensi promosi komunikasi;deficit bicara, pencegahan cedera, dukungan perawatan diri. Implementasi yang dilakukan yaitu mengajarkan anak menggambar bola, menyusun puzzle dan memberikan edukasi cuci tangan 6 langkah, melatih keramas,mandi,sikat gigi. Evaluasi anak tampak sudah mulai bisa menggambar bola, sudah mau belajar menyusun puzzle, dan sudah mulai bisa cuci tangan 6 langkah.
Disarankan kepada SLB agar lebih melengkapi fasilitas bermain seperti menempelkan gambar hewan di dinding sekolah untuk melatih meningkatkan kognitif anak. Bagi keluarga agar memperhatikan kebutuhan perkembangan anak seperti mengajarkan menulis dan menggambar untuk melatih meningkatkan motoric halus, untuk peneliti agar memperhatikan aspek perkembangan anak seperti kognitif, psikososial, motoric halus, motoric kasar.

Kata Kunci: Asuhan keperawatan, Down Syndrome.
Daftar pustaka: 21 (2015-2020)