Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Tindakan Personal Higiene Penjamah Makanan Pedagang Kaki Lima di Sekitar Sekolah Dasar Negeri yang Ada di Kelurahan Surau Gadang Kota Padang Tahun 2025

Pada tahun 2022, BPOM mencatat 5.505 kasus keracunan makanan, dengan 2.788 orang mengalami gejala dan lima meninggal. Sebagian besar kasus berasal dari jasa boga (31,94%) dan jajanan (23,61%). Penelitian Sheryn Annisa menunjukkan bahwa 51,4% pedagang tidak memenuhi standar hygiene dan sanitasi, yang diduga disebabkan oleh rendahnya pengetahuan, perilaku personal hygiene yang buruk, peralatan tidak bersih, penyajian yang tidak higienis, serta lingkungan berjualan yang tidak memadai. Kondisi ini berisiko tinggi bagi anak-anak sekolah yang sering mengonsumsi jajanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dan tindakan personal higiene penjamah makanan pedagang kaki lima di sekitar SD Negeri yang ada di Kelurahan Surau Gadang, Padang, tahun 2025.
Penelitian ini bersifat analitik dengan desain cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2024 sampai Juni 2025 dengan penjamah makanan yang berjumlah 31 orang. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner tertutup yang terdiri dari dua bagian, yaitu kuesioner pengetahuan dan tindakan personal higiene. Data dianalisis menggunakan uji statistik chi-square.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari separuh penjamah makanan memiliki tingkat pengetahuan yang rendah mengenai personal higiene, yaitu 64,5%. Selain itu, sebagian besar responden memiliki tindakan personal higiene yang kurang, 77,4%. Berdasarkan hasil uji chi-square, tidak terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan dengan tindakan personal higiene penjamah makanan (p > 0,05).
Disarankan kepada penjamah makanan untuk selalu menggunakan sarung tangan dan penutup kepala saat mengolah makanan. Disarankan penjamah makanan selalu menjaga kebersihan diri.

Kata kunci : pengetahuan, personal higiene, penjamah makanan, pedagang kaki lima
Daftar Pustaka : 28 (2005-2023)