Hubungan Asupan Serat dan Obesitas Sentral dengan Kejadian Hipertensi pada Dewasa Usia 35-54 Tahun di Nagari Setara Nanggalo Kabupaten Pesisir Selatan Th 2025

Hipertensi adalah penyakit yang berpotensi mematikan, seringkali penderita tidak menyadari gejalanya, dan jika gejala muncul, sering dianggap sebagai gangguan biasa. Prevalensi hipertensi di dunia pada tahun 2022 sebesar
22%, di Indonesia pada tahun 2023 yaitu 30,8%, di provonsi Sumatera Barat pada tahun 2023 yaitu 24,1%, sedangkan di Nagari Setara Nanggalo sebesar 14,5% pada tahun 2024 dari jumlah pasien yang berobat di Puskesmas Tarusan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Asupan Serat dan Obesitas Sentral dengan Kejadian Hipertensi Pada Dewasa Usia 35-54 Tahun di Nagari Setara Nanggalo Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2025.

Penelitian ini menggunakan desain Cross Sectional Study. Untuk teknik pengambilan sampel menggunakan Simple Random Sampling. Data dikumpulkan melalui wawancara recall 24 jam untuk mengetahui asupan serat dan pengukuran lingkar perut untuk pengukuran obesitas sentral dengan 83 sampel kemudian dianalisis dengan analisa univariat dan bivariat dengan menggunakan uji Chi- square.

Hasil penelitian analisa univariat menunjukkan bahwa 30,1% responden mengalami hipertensi, 66,3% asupan serat kurang (berisiko), 60,2% responden mengalami obesitas sentral. Analisa bivariat menunjukkan bahwa adanya hubungan yang bermakna antara asupan serat dan obesitas sentral dengan kejadian hipertensi p-value (<0,05).

Disarankan kepada masyarakat untuk meningkatkan asupan serat harian dengan memperbanyak konsumsi makanan berserat dan bagi masyarakat usia 35 tahun ke atas dianjurkan untuk secara rutin memeriksa tekanan darah dan lingkar perut guna mendeteksi secara dini kemungkinan terjadinya hipertensi dan obesitas sentral.

Kata Kunci : Hipertensi, Asupan Serat, Obesitas Sentral
Daftar Pustaka : 63 (2011-2024)