Hubungan Pola Konsumsi Makanan Fast Food dan Aktivitas Fisik dengan Status Gizi pada Remaja di Kelas XI SMA Adabiah 2 Tahun 2025

Status gizi lebih dan obesitas pada remaja merupakan masalah gizi yang semakin meningkat, salah satunya dipengaruhi oleh tingginya konsumsi makanan fast food dan rendahnya aktivitas fisik. Di SMA Adabiah 2 Padang, prevalensi gemuk mencapai 15,46% dan obesitas 10,86%, menjadikannya sekolah dengan angka tertinggi di wilayah kerja Puskesmas Andalas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola konsumsi fast food dan aktivitas fisik dengan status gizi pada remaja di SMA Adabiah 2 Kota Padang tahun 2025.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini seluruh kelas XI yang berjumlah 355 orang. Sampel berjumlah 62 siswa usia 15–18 tahun, dipilih secara simple random sampling. Data dikumpulkan melalui pengukuran BB dan TB untuk menghitung IMT, kuesioner Food Frequency Questionnaire (FFQ) untuk mengukur frekuensi konsumsi makanan fast food, dan kuesioner Physical Activity Level (PAL) untuk mengukur aktivitas fisik sehari-hari selama seminggu terakhir. Analisis dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji Chi-Square dengan bantuan SPSS.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 53,2% responden memiliki status gizi lebih, 58,1% memiliki frekuensi konsumsi fast food yang sering, dan 19,4% memiliki aktivitas fisik kategori ringan. Terdapat hubungan yang signifikan antara konsumsi fast food dan status gizi (p = 0,000), namun tidak terdapat hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik dan status gizi (p = 0,063).
Disarankan kepada pihak sekolah untuk mengadakan penyuluhan gizi terkait dampak konsumsi fast food dan pentingnya aktivitas fisik, serta mendorong siswa untuk menjalani pola hidup sehat guna mencegah terjadinya obesitas.
Kata kunci : Fast food, aktivitas fisik, status gizi, remaja
Daftar Pustaka :67 (2016-2024)