Asuhan Keperawatan Pada Lansia Dengan Gangguan Mobilitas Fisik Di Pstw Sabai Nan Aluih Sicincin Kabupaten Padang Pariaman

Peningkatan jumlah lansia di Indonesia berdampak pada tingginya masalah kesehatan pada lansia. Permasalahan lansia sering terjadi disebabkan proses penuaan yang memengaruhi perubahan sistem tubuh termasuk muskuloskeletal, sehingga dapat menganggu mobilitas fisik. Tujuan penelitian untuk mengetahui asuhan keperawatan pada lansia dengan gangguan mobilitas fisik di PSTW Sabai Nan Aluih Sicincin. Jenis penelitian kualitatif, desain penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Waktu penelitian bulan November 2024 sampai Juni 2025. Populasi 12 lansia dan sampel 1 lansia. Teknik purposive sampling dan simple random sampling dengan instrumen penelitian format pengkajian asuhan keperawatan gerontik. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi dan pengukuran. Analisis data membandingkan hasil asuhan keperawatan dengan teori dan penelitian sebelumnya. Hasil penelitian pengkajian klien mengeluh sulit berdiri lama, berjalan dan berpindah tempat dari suatu tempat ke kursi roda dan ketempat lain, nyeri dan kaku pada pinggang, lutut, dan jari kaki, nyeri dirasakan skala 4 pada pinggang dan skala 3 pada kedua lutut, serta beresiko jatuh karena memiliki riwayat jatuh sebelumnya. Diagnosis keperawatan yaitu gangguan mobilitas fisik, resiko jatuh dan nyeri kronis. Intervensi keperawatannya latihan ambulasi, teknik latihan penguatan sendi, pencegahan jatuh dan manajemen nyeri. Implementasinya latihan ambulasi dengan kursi roda dan tongkat, latihan ROM, pencegahan jatuh dengan modifikasi lingkungan, dan manajemen nyeri dengan teknik napas dalam. Evaluasi keperawatan didapatkan sebagian masalah teratasi. Disimpulkan kondisi klien mengalami perbaikan dari sebelumnya, klien sudah mampu berjalan dengan tongkat dari suatu tempat ke kursi roda serta berpindah tempat dari satu tempat ke tempat lain dengan kursi roda tanpa bantuan orang lain, nyeri dan kaku pada pinggang, lutut dan jari kaki sudah mulai berkurang. Klien mampu melakukan latihan ROM secara mandiri. Disarankan caregiver dapat memfasilitasi lansia dalam latihan ambulasi serta dapat memodifikasi lingkungan panti terutama wisma untuk mencegah resiko jatuh.

Kata Kunci: Gangguan Mobilitas Fisik, Lansia, Asuhan Keperawatan
Daftar Pustaka : 34 (2016-2024)