Penerapan Teknik Relaksasi Otot Progresif (ROP) Dalam Asuhan Keperawatan Terhadap Upaya Penurunan Tekanan Darah Pasien Hipertensi Di Ruangan Rawat Inap Edelweis II Gedung IPJT RSUP Dr. M. Djamil Padang

Hipertensi dapat disebabkan oleh banyak komplikasi, salah satunya adalah Choronic Kidney Disease (CKD). Sekitar (60% – 70%) hipertensi sebagai faktor pemberat CKD, begitu juga sebaliknya (85%) hipertensi dapat disebabkan oleh CKD. Penanganan hipertensi tidak hanya menggunakan obat, tetapi bisa juga dikombinasikan menggunakan intervensi non-farmakologis salah satunya Relaksasi Otot Progresif (ROP). Teknik ini efektif menurunkan tekanan darah dengan mengurangi aktivitas saraf simpatis yang berperan dalam peningkatan tekanan darah. Studi ini bertujuan mengevaluasi penerapan terapi ROP terhadap penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi di Ruang Rawat Inap Edelweis II Gedung IPJT RSUP Dr. M. Djamil Padang.

Metode yang digunakan adalah studi kasus deskriptif observasional dalam bentuk laporan kasus (case report) berbasis Evidence Based Nursing (EBN), dilaksanakan pada 21 April–10 Mei 2025. Populasi terdiri dari 13 pasien hipertensi selama 3 minggu pelaksanaan magang, dengan dua sampel dipilih melalui teknik purposive sampling sesuai kriteria inklusi dan eksklusi. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, dan dokumentasi.

Hasil intervensi terapi Relaksasi Otot Progresif (ROP) menunjukkan sangat membantu pasien Hipertensi, dimana pemberian ROP yang diberikan selama lima hari, 10–20 menit per hari yang dikombinasikan dengan obat yang ditetapkan oleh medis, Tekanan darah Tn. B menurun dari 174/102 mmHg menjadi 125/90 mmHg, dan Tn. T dari 156/93 mmHg menjadi 133/81 mmHg.

Disarankan kepada pihak rumah sakit untuk menerapkan terapi ini sebagai bagian dari rutinitas ruangan dengan menyesuaikan SOP yang ada diruangan untuk menjadi bagian tindakan keperawatan mandiri terhadap pasien hipertensi.

Kata kunci: Relaksasi Otot Progresif, Tekanan darah, Hipertensi
Daftar pustaka : 79 (2016 – 2025)