Mutu Organoleptik Dan Kandungan Protein Cilok Penambahan Ikan Kembung Sebagai Alternatif Jajanan Anak Sekolah

Cilok merupakan makanan jajanan yang cukup banyak dikonsumsi oleh anak sekolah, karena rasanya yang gurih, tekstur yang kenyal dan mempunyai cita rasa yang sederhana namun digemari. Pada kandungan gizi proteinnya tergolong rendah, Sehingga perlu penambahan protein untuk meningkatkan nilai gizi salah satunya dengan penambahan ikan kembung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mutu organoleptik dan kadar protein pada cilok dengan penambahan ikan kembung.

Metode penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)dengan satu kontrol, tiga perlakuan dan dua kali pengulangan. Terdapat empat kelompok perlakuan yang berbeda dengan perbandingan ikan kembung F0 (Kontrol) 0, F2 (65gr), F3 (75gr) dan F3 (85gr). Uji organoleptik menggunakan skala hedonik dengan penilaian 1 (tidak suka), 2 (agak suka), 3 (suka), 4(sangat suka). Uji kadar protein dilakukan terhadap menggunakan metode SNI 01-2891-1992 dilaboratorium Balai Standarisasi Dan Pelayanan Jasa Industri Kota Padang. Hasil uji organoleptik dan uji kadar protein cilok ikan kembung dianalisis menggunakan uji deskriptif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan terbaik uji mutu organoleptik penambahan ikan kembung memiliki tingkat kesukaan tertinggi pada perlakuan F2 dari segi warna (3,26), aroma (3,32), rasa (3,38), tekstur (3,24). Hasil uji kadar protein pada perlakuan terbaik F2 (75 gr) didapatkan hasil 6,85 % per 100 gram.

Disimpulkan bahwa perlakuan terbaik pada penambahan ikan kembung pada F2 yaitu sebesar 75 gr ikan kembung serta dapat meningkatkan kandungan protein. Disarankan pada pengolahan ikan kembung lebih lanjut agar ikan kembung dimarinasi terlebih dahulu dengan menggunakan air jeruk nipis dan garam.

Kata kunci : Cilok, ikan kembung, mutu organoleptik, dan kadar protein
Daftar Pustaka : 28 (2010-2024)