Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Lansia dengan Inkontenensia Urine di Wilayah Kerja Puskesmas Nanggalo Kota Padang

Peningkatan jumlah lansia secara global dan nasional berdampak pada aspek kesehatan, termasuk penurunan fungsi sistem perkemihan akibat proses degeneratif. Inkontinensia urine merupakan salah satu masalah umum yang dialami lansia dan dapat memengaruhi kualitas hidup secara fisik, psikologis, dan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan asuhan keperawatan keluarga pada lansia dengan inkontinensia urine di wilayah kerja Puskesmas Nanggalo Kota Padang. Jenis penelitian kualitatif dengan desain deskriptif dan pendekatan studi kasus, waktu penelitian dari Oktober 2024 hingga Juni 2025. Populasi semua lansia yang berkunjung ke Puskesmas Nanggalo Kota Padang yang mengalami Inkontenensia Urine setelah dilakukan skrining, penetapan sampel 1orang secara purposive sampling. Data dikumpulkan melalui format asuhan keperawatan keluarga dan gerontik, wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, dan studi dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan membandingkan hasil asuhan keperawatan keluarga dengan teori. Hasil pengkajian didapatkan klien mengalami inkontinensia urine terutama saat batuk, bersin, atau mengangkat beban. Klien juga memiliki kebiasaan mengonsumsi kopi dan makanan tinggi garam, mengalami obesitas, tingkat kemandirian klien mandiri. Intervensi keperawatan dirancang edukasi kesehatan proses penyakit inkontenensia uriene, dukungan pengambilan keputusan, perawatan inkontenensia urine, edukasi keselamatan rumah, edukasi perilaku Upaya Kesehatan. Implementasi yang dilakukan edukasi kesehatan mengenai inkontenensia urine, perawatan kulit di area genetalia, edukasi kesehatan PHBS, edukasi kesehatan pola makan sehat, manajemen stress, risiko jatuh, demonstrasi senam kegel, demonstrasi teknik relaksasi napas dalam, memodifikasi lingkungan dan memanfaatkan fasilitas kesehatan. Evaluasi menunjukkan perbaikan perilaku hidup bersih dan sehat serta penurunan gejala melalui modifikasi lingkungan. Kesimpulan klien sudah mampu melakukan perilaku hidup bersih dan sehat, melakukan pola hidup sehat, senam kegel belum efektif mengurangi gejala pada klien berusia 73 tahun. Disarankan klien mempertahankan perilaku hidup bersih dan sehat, keluarga dapat selalu mendampingi dan memberikan dukungan kepada klien, serta untuk peneliti berikutnya agar menerapkan bladder training sebagai pilihan intervensi.

Kata Kunci: Inkontinensia urine, Lansia, Asuhan Keperawatan Keluarga, Senam Kegel
Daftar Pustaka: 41 (2018–2024)