Pengaruh Permen Karet Xylitol Terhadap Intensitas Rasa Haus Pada Pasien Hemodialis Di Rumah Sakit Reksodiwiryo Padang

Chronic Kidney Disease (CKD) merupakan salah satu masalah kesehatan global yang terus meningkat. Menurut WHO (2024), lebih dari 674 juta orang di dunia menderita CKD. Di Indonesia, prevalensi CKD meningkat dari 0,2% (2013) menjadi 0,38% (2018). Pasien yang menjalani hemodialisis sering kali mengalami rasa haus berlebihan akibat pembatasan cairan, yang dapat menurunkan kenyamanan dan kualitas hidup. Permen karet xylitol diketahui mampu merangsang produksi saliva dan berpotensi mengurangi rasa haus. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian permen karet xylitol terhadap intensitas rasa haus pada pasien hemodialisis di Rumah Sakit Reksodiwiryo Padang.

Desain penelitian yaitu quasi experiment dengan rancangan one group pre-test post-test design without control. Populasi adalah pasien CKD yang menjalani hemodialisa di Rumah Sakit Reksodiwiryo Padang. Besar sampel 36 pasien dengan simple random sampling, Pengukuran intensitas rasa haus dilakukan menggunakan Numerical Rating Scale (NRS). Analisis bivariat menggunakan Uji Wilcoxon Signed Rank Test.

Hasil penelitian menunjukkan rata-rata skor intensitas rasa haus sebelum intervensi sebesar 7,11 dan menurun menjadi 4,64 setelah intervensi, hasil uji Wilcoxon Signed Rank Test menunjukkan nilai p = 0,000 (p < 0,05), dengan ukuran efek besar (Cohen’s, r = 0,90), yang menandakan bahwa intervensi memiliki pengaruh kuat dalam menurunkan rasa haus pada pasien hemodialisis.

Permen karet xylitol terbukti berpengaruh dalam menurunkan intensitas rasa haus pada pasien hemodialisis. Intervensi ini dapat menjadi alternatif non-farmakologis yang efektif bagi perawat di unit hemodialisa untuk meningkatkan kenyamanan pasien selama terapi.

Kata Kunci : xylitol, intensitas, haus, hemodialisis, CKD.
Daftar Pustaka : 35 (2018-2024)