Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Anak Usia Sekolah Dengan Skabies Di Wilayah Kerja Puskesmas Anak Air Kota Padang

Skabies di Indonesia menempati urutan ketiga dari 12 penyakit kulit yang sering terjadi dan merupakan penyakit endemis di wilayah beriklim tropis dan subtropics. Skabies ini dapat menular dan mengenai semua orang dan cenderung terjadi pada anak usia sekolah yang berusia 7-13 tahun. Anak usia sekolah beresiko untuk terpapar penyakit dan perilaku hidup yang tidak sehat. Dari data Dinkes Kota Padang ditemukan kasus skabies sebanyak 3201 kasus di Kota Padang pada tahun 2021. Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan asuhan keperawatan keluarga pada anak usia sekolah dengan skabies di wilayah kerja Puskesmas Anak Air. Desain penelitian berupa deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Populasi dalam penelitian ini yaitu anak usia sekolah dengan skabies yang berkunjung di Puskesmas Anak Air sebanyak 3 orang, sampel diambil menggunakan metode purposive sampling dan didapatkan satu orang yang memenuhi kriteria. Waktu penelitian dari bulan November 2021- Mei 2022 dengan pendampingan keluarga dilakukan selama 2 minggu dari tanggal 23 Februari – 6 Maret 2022. Analisa terhadap proses keperawatan meliputi pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi dan evaluasi keperawatan dibandingkan dengan teori. Hasil penelitian didapatkan bahwa keluarga kurang mengetahui mengenai penyakit yang dialami, pasien merasa gatal-gatal dan menimbulkan bekas luka, serta mengeluh kesulitan tidur. Diagnosa keperawatan yang didapatkan yaitu defisit pengetahuan, gangguan integritas kulit dan gangguan pola tidur. Intervensi keperawatan yang dilakukan yaitu edukasi mengenai skabies, mengambil keputusan mengenai masalah skabies, melakukan perawatan skabies, cara memodifikasi lingkungan dan memanfaatkan fasilitas kesehatan. Evaluasi yang didapatkan pasien dan keluarga dapat mengenal dan mampu menerapkan lingkungan yang bersih dan sehat, dan mengatasi gangguan integritas kulit dengan menggunakan salf dan meningkatkan asupan nutrisi, serta mengatasi gangguan pola tidur. Disimpulkan bahwa hasil asuhan keperawatan yang dilakukan pada pasien teratasi, dan disarankan keluarga tetap mendemonstrasikan perilaku hidup bersih dan sehat serta meneruskan pengobatan terhadap penanganan skabies.

Kata kunci : Keluarga, Skabies, Asuhan keperawatan
Daftar Pustaka : 73 (2013-2021)