Peningkatan Kunjungan Posyandu Lansia Melalui Advokasi Untuk Pencegahan Risiko Hipertensi di Wilayah Kenagarian Alahan Mati Kabupaten Pasaman

Menurut World Health Organization (WHO) 6O% kematian akibat penyakit tidak menular, terdapat 800 juta penderita hipertensi dan 4 juta meninggal di dunia setiap tahun pada tahun 2018. Penderita hipertensi di Puskesmas Simpang Alahan Mati sebanyak 2.055, di Nagari Alahan Mati 162 lansia menderita hipertensi pada tahun 2022. Namun kunjungan posyandu lansia hanya 4,3% dari total 4 posyandu setiap bulannya. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kunjungan posyandu lansia melalui strategi advokasi untuk pencegahan risiko hipertensi.
Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan jenis studi kasus di
Nagari Alahan Mati pada bulan September 2023 – Juni 2024. Penentuan informan pada penelitian menggunakan teknik non probability sampling dengan jenis purposive sampling dengan jumlah 14 informan yang terdiri dari 6 orang lansia, 4 orang kader posyandu lansia, tenaga kesehatan penanggung jawab program posyandu lansia, 2 orang kepala jorong, dan wali nagari Alahan Mati. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara mendalam dan analisis kualitatif.
Hasil penelitian menunjukan bahwa peningkatan kunjungan posyandu lansia dipengaruhi oleh pengumuman jadwal posyandu sebelum kegiatan dilaksanakan, pemberian layanan edukasi dan konseling kesehatan, pemeriksaan kesehatan rutin oleh tenaga kesehatan, ketersediaan fasilitas sarana prasarana yang lengkap, serta pelayanan posyandu yang mendukung kegiatan lansia untuk mencegah risiko penyakit hipertensi.
Kesimpulan pada penelitian adalah terdapat peningkatan kunjungan posyandu lansia di wilayah Kenagarian Alahan Mati. Diharapkan dengan adanya advokasi ini pemerintahan Nagari dapat melakukan pengawasan terhadap kunjungan posyandu lansia secara dan konsisten dan melengkapi semua fasilitas pendukung posyandu lansia.

Daftar Bacaan : 45 (2015-2023)
Kata Kunci : Advokasi, Kunjungan, Posyandu, Lansia, Hipertensi