Mutu Organoleptik, Kadar Protein dan Daya Terima Makanan Jajanan Cilok Dengan Penambahan Tepung Tempe

Maulana Ibnu, Ragil (2024) Mutu Organoleptik, Kadar Protein dan Daya Terima Makanan Jajanan Cilok Dengan Penambahan Tepung Tempe. Other thesis, Poltekkes Kemenkes Padang.

[thumbnail of Skripsi Mahasiswa Prodi Sarjana Terapan dan Dietika Tahun 2024] Text (Skripsi Mahasiswa Prodi Sarjana Terapan dan Dietika Tahun 2024)
IBNU CD.pdf - Published Version

Download (835kB)

Abstract

Cilok merupakan sebuah makanan selingan yang terbuat dari tepung tapioka dengan tambahan bumbu pelengkap seperti saus sambal. Cilok yang beredar sekarang di kalangan anak sekolah hanya terbuat dari tepung tapioka dan tepung terigu dimana kedua bahan tersebut kurang mengandung protein, sehingga perlu ditambahkan sumber protein seperti tepung tempe. Tepung tempe merupakan sumber protein nabati yang baik karena kualitas gizinya yang lebih baik, terutama kandungan vitamin B12 dan asam folatnya yang lebih tinggi dibandingkan dengan produk kedelai. Tujuan penelitian mengetahui Mutu Organoleptik, Kadar Protein dan Daya Terima Makanan Jajanan Cilok dengan Penambahan Tepung Tempe.
Jenis penelitian ini adalah eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu kontrol, tiga perlakuan, dua kali pengulangan. Pengamatan dilakukan terhadap mutu organoleptik, kadar protein, dan daya terima. Uji organoleptik dilakukan di Laboratorium Ilmu Bahan Makanan Jurusan Gizi Kemenkes Poltekkes Padang dengan 25 panelis agak terlatih, uji kadar protein dilaboratorium Baristand Padang, dan uji daya terima dilakukan pada anak-anak usia 6-12 tahun sebanyak 30 orang di SDN 06 Kampung Lapai, Kecamatan Nanggalo Kota Padang. Penelitian ini dilaksanakan dibulan Maret 2023 sampai April 2024. Analisis data dengan uji Kruskal Wallis dilanjutkan uji Mann Whitney apabila terdapat perbedaan nyata.
Hasil uji organoleptik dari cilok dengan penambahan tepung tempe didapatkan rata-rata tingkat kesukaan terhadap aroma (2,96-3,64), rasa (2,6-3,2), warna (3,08-3,2), dan tekstur (2,6-3,4). Hasil uji sensori didapatkan perlakuan terbaik yaitu F3 dengan penambahan 60 gram tepung tempe, kadar protein 18,16%, dan hasil uji daya terima 100% sasaran menghabiskan produk.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perlakuan terbaik berada pada F3 dengan kategori suka. Disarankan melakukan analisis keamanan pangan dalam pembuatan cilok dengan penambahan tepung tempe.

Kata Kunci : Cilok, Tepung Tempe, Protein, Daya Terima
Kepustakaan : 31 (2007-2022)

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: Karya Ilmiah > SKRIPSI
Divisions: Jurusan Gizi > Program Studi Sarjana Terapan Gizi
Depositing User: Derwita
Date Deposited: 22 Oct 2024 07:29
Last Modified: 22 Oct 2024 07:29
URI: http://repositoryperpustakaanpoltekkespadang.site/id/eprint/1408

Actions (login required)

View Item
View Item