Analisis Penerapan Good Manufacturing Practices (GMP) di Beberapa Usaha Keripik Balado Kota Padang Tahun 2024

Berdasarkan data dari Direktorat Kesehatan Lingkungan dan Public Health Emergency Operation Center (PHEOC) KLB keracunan pangan berjumlah 7.132 kasus, umumnya yang menjadi penyebab KLB keracunan pangan berasal dari produksi industri rumah tangga (P-IRT) (36%) per provinsi di Indonesia. Kota Padang terkenal dengan oleh-oleh khas Keripik Balado yang merupakan produksi industri rumah tangga (P-IRT). Agar menciptakan produk pangan yang dihasilkan terjamin, layak dikonsumsi serta bermutu ialah dengan mempraktikkan suatu pedoman dari Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian dalam Permenperin nomor 75/M- IND/PER/7/2010 tentang Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB/GMP). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan Good Manufacturing Practices (GMP) di beberapa usaha Keripik Balado Kota Padang.

Penelitian bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2023 sampai April 2024 di beberapa usaha keripik balado kota Padang berjumlah dua keripik balado dengan jumlah 25 orang. Data penerapan GMP dikumpulkan dengan mengisi lembar ceklis dengan cara observasi dan wawancara. Dianalisis dengan membandingkan kondisi nyata dengan pedoman Permenperin nomor 75/M-IND/PER/7/2010 tentang CPPOB/GMP.

Hasil penelitian menunjukkan pada usaha keripik balado Lidiya Tingkat penerapan GMP dengan persentase 73,0% dengan kategori cukup, sedangkan di keripik balado Salsabila sebesar 84,0% dengan kategori baik.

Disarankan kepada pemilik dan karyawan di kedua usaha keripik balado hendaknya mengikuti atau mengadakan pelatihan dan penyuluhan secara berkala kepada karyawan GMP dan melakukan perbaikan pada aspek yang belum sesuai dengan persyaratan.

Kata kunci : Keamanan Pangan, GMP, CPPOB, Keripik Balado, Personal
Higiene
Daftar Pustaka : 17 (2010 – 2024)