Asuhan Keperawatan Gangguan Mobilitas Fisik Pada Pasien Stroke di RS Tk. III Dr. Reksodiwiryo Padang

Gangguan mobilitas fisik adalah ketidakmampuan untuk menggerakkan satu atau lebih ekstremitas secara mandiri. Kegagalan untuk bergerak dapat berdampak pada tubuh seperti kekakuan dan nyeri pada sendi. Stroke di Indonesia merupakan penyakit dengan penyebab kematian terbesar yaitu sekitar 15,4% kematian, di Rumah Sakit Tingkat III dr. Reksodiwiryo didapatkan jumlah pasien sebanyak 438 orang, dan data pada tahun 2019 jumlah pasien dengan kasus stroke ada sebanyak 459 orang.

Desain penelitian ini deskriptif dengan pendekatan studi kasus diperoleh di ruangan IRNA penyakit dalam RS Tk.III Dr. Reksodiwiryo Padang, dari bulan September 2023 sampai dengan bulan Mei 2024. Populasi penelitian adalah semua pasien stroke yang mengalami gangguan mobilitas fisik berjumlah 1 orang dengan 1 orang yang dijadikan sampel sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi.

Hasil penelitian pada Tn.A adalah pasien mengatakan sebelum masuk RS merasakan pusing serta demam. Diagnosa yang diangkat pada penelitian ini adalah gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan otot. Evaluasi yang didapatkan selama 5 hari penelitian adalah pasien masih mengalami kelemahan pada anggota gerak sebelah kiri, namun pada kekuatan otot pasien sudah sedikit mengalami perubahan yang awalnya kekuatan otot pasien 1 menjadi
2 pada anggota gerak yang lemah, dan intervensi pada pasien dilanjutkan dirumah dengan dibantu oleh keluarga dikarenakan pasien sudah berencana pulang.

Disarankan melalui Direktur Rumah Sakit diharapkan perawat ruangan harus terus memberikan perawatan secara professional dan menyeluruh, khususnya yang berkaitan dengan mobilisasi pasien, serta mengajarkan keluarga tentang latihan ROM aktif dan pasif untuk mengurangi kekauan pada otot pasien yang mengalami kelemahan.

Kata Kunci : Asuhan Keperawatan, Mobilitas fisik, Latihan ROM