Hubungan Stres dan Indeks Massa Tubuh dengan Siklus Menstruasi pada Mahasiswi Sarjana Terapan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Padang

Siklus menstruasi tidak teratur dapat mengakibatkan gangguan kesuburan, kehilangan darah berlebihan hingga beresiko anemia. Penyebab siklus menstruasi salah satunya stres. Pada saat stres, peningkatan kortisol dapat menghambat sekresi gonadotropin-releasing hormone (GnRH) yang pengeluarannya dipengaruhi hormon estrogen. Pembentukan estrogen oleh jaringan lemak didapatkan dari pengukuran indeks massa tubuh (IMT). Sehingga pada masa proliferasi dan sekresi mengalami pemendekan ataupun pemanjangan siklus menstruasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan stres dan indeks massa tubuh dengan siklus menstruasi pada mahasiswi jurusan keperawatan Poltekkes Kemenkes Padang.

Jenis penelitian Deskriptif Analitik dengan rancangan Cross Sectional. Tempat dan waktu di Poltekkes Kemenkes Padang dari bulan Desember 2022-Juli 2023. Populasi mahasiswi jurusan keperawatan tingkat 1,2 dan 3 sebanyak 349 orang dengan sampel 80 orang dari rumus Lemeshow. Analisa data menggunakan uji Chi-Square. Jenis data primer didapatkan dari jurusan keperawatan Poltekkes Kemenkes Padang dan data sekunder dari kuesioner. Instrumen penelitian yaitu kuesioner Depression Anxiety Stress Scale 42 (DASS 42), pengukuran berat badan dan kuesioner siklus menstruasi.

Hasil penelitian terdapat hubungan stres dengan siklus menstruasi (p value = 0,024 ), dan Berat badan dengan siklus menstruasi (p value =0,045).

Bagi mahasiswi agar menerapkan pola hidup sehat, rajin berolahraga dan tidak begadang. Bagi petugas kesehatan, memberikan penyuluhan bahaya gangguan siklus menstruasi. Bagi peneliti selanjutnya, dengan menambahkan intervensi manajemen stres.

Kata Kunci : Stres, siklus menstruasi, IMT
Daftar Pustaka : 43 (2009-2022)