Pengaruh Terapi Akupresur Terhadap Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe II Di Kelurahan Andalas Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Kota Padang

Diabetes Melitus dikenal sebagai silent killer karena sering tidak disadari oleh penyandangnya saat diketahui sudah terjadi komplikasi. Penyakit ini terbanyak berada di wilayah Puskesmas Andalas sebanyak 1.237 orang. Berdasarkan survei awal 4 dari 6 pasien memiliki gula darah puasa ≥ 180 mg/dL walaupun sudah minum obat dan menyatakan tidak mengetahui terapi akupresur yang bisa menurunkan kadar gula darah.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh terapi akupresur terhadap kadar gula darah pasien diabetes melitus tipe 2.

Design penelitian Quasy Eksperimen dengan rancangan one group pre test and post test . Tempat dan waktu penelitian di kelurahan Andalas wilayah kerja Puskesmas Andalas dari bulan November sampai Juni 2023. Populasi pasien diabetes melitus tipe 2 sebanyak 163 orang dengan sampel 11 orang metode pengambilan sampel simple radom sampling. Data diolah secara komputerisasi dan dianalisa secara stastistik univariat dan analisa bivariat menggunakan uji Wilcoxon.
Hasil penelitian menunjukan rerata kadar gula darah sebelum dilakukan terapi akupresur yaitu 243,45 mg/dL. Rerata kadar gula darah sesudah dilakukan terapi akupresur yaitu 209.91 mg/dL. Uji wilcoxon didapatkan dengan nilai p = 0.003 (p <0.05).
Kesimpulan penelitian yaitu, adanya pengaruh yang signifikan terapi akupresur terhadap perubahan kadar gula darah pada pasien diabetes melitus tipe 2 di kelurahan Andalas wilayah kerja Puskesmas Andalas. Direkomendasikan kepada perawat puskesmas Andalas untuk menjadikan terapi akupresur sabagai intervensi keperawatan mandiri dan memasukkan kedalam SOP penatalaksanaan diabetes melitus.

Kata Kunci : diabetes melitus tipe 2, kadar gula darah, terapi akupresur
Kepustakaan : 39 ( 2011- 2023 )