Asuhan Keperawatan Jiwa pada Keluarga dengan Gangguan Halusinasi Pendengaran di Wilayah Kerja Puskesmas Ambacang Kota Padang

Halusinasi salah satu gangguan jiwa dimana penderitanya mengalami perubahan sensori persepsi dan ketidakmampuan manusia dalam membedakan antara ransangan yang timbul dari sumber internal (pikiran, perasaan) dan stimulus eskternal. Berdasarkan data gangguan jiwa yang berkunjung ke Puskesmas Ambcang pada tanggal 25 Januari 2023 sebanyak 10 orang dengan skizofrenia. Tujuan penelitian ini untuk menerapkan Asuhan Keperawatan Jiwa pada Keluarga dengan Gangguan Halusinasi Pendengaran di Wilayah Kerja Puskesmas Ambacang Kota Padang Tahun 2023. Desain penelitian Deskriptif, Jenis Kualittatif dalam bentuk studi kasus. Tempat di Wilayah Kerja Puskesmas Ambacang Kota Padang, waktu bulan Oktober 2022 hingga Mei 2023. Populasi seluruh pasien skizofrenia yang berkunjung pada bulan Januari 2023 sebanyak 10 orang dan terdapat 6 orang dengan halusinasi pendengaran. Sampel 1 orang dengan teknik simple random sampling. Alat pengumpulan data dengan format pengkajian, analisa data, diagnosa, rencana asuhan, implementasi dan evaluasi keperawatan. Metode pengumpulan data wawancara, observasi dan dokumentasi. Data dianalisis dengan membandingkan hasil asuhan keperawatan beradasarkan teori dan hasil sebelumnya. Hasil pengkajian didapatkkan keluhan utama pasien mengatakan susah tidur karena mendengar suara saudara perempuannya, suka emosi dan tidak mampu menjaga kebersihan diri. Diagnosa keperawatan yang didaptatkan yaitu halusinasi,pendengaran resiko perilaku kekerasan dan defisit perawatan diri. Implementasi keperawatan melatih klien mngontrol halusinasi dengan menghardik, minum obat dengan benar, bercakap-cakap dan melakukan aktivitas, melatih cara mengontrol marah dengan teknik napas dalam dan pukul bantal, minum obat teratur, meminta dan menoalk dengan baik dan melakukan aktivitas, menjaga kebersihan diri, berdadan, makan dan minum yang benar dan bab dan bak yang benar. Evaluasi keperawatan terhadap diagnosa yang ditemukan dapat teratasi ditandai dengan klien mampu melakukan latihan strategi pelaksanaan ketiga diagnosa secara mandiri. Disimpulkan klien dan keluarga mampu mempraktekkan strategi pelaksanaan yang diajarkan dan masalah teratasi. Saran diharapkan kepada program wilayah kesehatan jiwa untuk melakukan kunjungan rumah dan meningkatkan pengetahuan klien dan keluarga untuk mencegah timbulnya Halusinasi Pendengaran.

Kata Kunci : Halusinasi, Jiwa, Asuhan Keperawatan
Daftar Pustaka : 35 (2013-2022)